Langsung ke konten utama

Gangguan dan Kelainan pada Sistem Upaya Gerak dan Upaya Mencegah serta Mengatasinya

Sistem gerak dapat mengalami gangguan atau kelainan. Kelainan pada sistem gerak dapat terjadi karena beberapa hal, seperti bawaan lahir, kekurangan vitamin, atau dapat juga akibat kecelakaan. Berikut adalah 10 contoh gangguan pada sistem gerak:
  • Hypophosphatemic Rickets. Hypophosphatemic Rickets merupakan gangguan dimana tulang menjadi terasa agak menyakitkan dan mudah bengkok karena darah mengandung kadar posfat rendah. Kelainan ini dapat dilihat secara kasat mata, yaitu terlihat dari kaki yang berbentuk seperti huruf O dan huruf X. Gangguan ini tergolong langka dan bersifat menurun melalui gen dominan yang dibawa oleh kromosom X. Tulang dalam pertumbuhannya  membutuhkan posfat, kekurangan posfat akan menyebabkan pertumbuhan pada tulang menjadi tidak sempurna. 

    Penurunan penyakit hypophosphatemic rickets
       
      Gejala penyakit hypophosphatemic rickets yaitu terjadinya pembengkokan pada lengan dan kelainan bentuk pada tulang lainnya, nyeri tulang, dan tubuh yang pendek. Tulang juga dapat menjadi lebih besar saat otot menempel pada ujung tulang sehingga dapat membatasi gerakan persendian. Gejala ini mulai nampak pada tahun pertama setelah kelahiran. Sebaiknya jika bayi menampakkan gejala tersebut orang tua tanggap dengan mengkonsultasikan kepada dokter, jika diperlukan untuk memastikan apakah gejala tersebut merupakan gejala dari penyakit hypophosphatemic rickets maka lakukan tes laboratorium, jika hasil menunjukkan bahwa kadar kalsium dalam darah normal namun kadar posfat rendah maka dapat dipastikan bahwa penyakit tersebut adalah hypophosphatemic rickets.  
       
    hypophosphatemic rickets
    Penderita penyakit hypophosphatemic rickets
       
      Cara mengobati penyakit hypophosphatemic rickets yaitu dengan meningkatkan kadar posfat di dalam darah, dimana akan meningkatkan bentuk tulang normal. Posfat bisa digunakan melalui mulut dan harus dikombinasikan dengan calcitriol (bentuk aktif dari vitamin D). Menggunakan Vitamin D tunggal tidak mencukupi. Jumlah posfat dan calcitriol harus disesuaikan dengan hati-hati karena pengobatan ini seringkali menyebabkan kalsium kadar tinggi di dalam darah, penumpukan kalsium pada jaringan ginjal, atau batu ginjal. Efek ini bisa membahayakan ginjal dan jaringan lain. 
       
    • OsteoporosisOsteoporosis adalah suatu keadaan di mana proses penghancuran tulang lebih cepat dibandingkan dengan proses pembentukan tulang. Akibatnya tulang menjadi keropos karena tulang kekurangan kalsium. Penyakit ini kebanyakan diderita oleh orang yang lanjut usia, terutama wanita. Penyakit Osteoporosis dibedakan menjadi lokal dan umum. Osteoporosis lokal dapat karena kelainan primer di tulang atau sekunder akibat imobilisasi  (kondisi keterbatasan gerak) anggota gerak dalam waktu yang lama. Osteoporosis umum dibagi menjadi osteoporosis umum primer dan sekunder. Osteoporosis primer tipe I dihubungkan pasca menopause, berkisar usia 50-75 tahun, untuk wanita penderita penyakit ini 6 hingga 8 kali lebih banyak dibandingkan pria, hal ini disebabkan karena kadar hormon estrogen dalam tubuh menurun dan juga menurunnya penyerapan kalsium. Osteoporosis umum primer tipe II terjadi pada usia 75-85 tahun, penderita wanita dua kali lebih banyak daripada pria , hal ini disebabkan proses penuaan dan penurunan penyerapan kalsium. Osteoporosis umum sekunder dihubungkan dengan berbagai penyakit yang berakibat pada kelainan tulang, bisa diakibatkan penggunaan obat atau lainnya.  Penyakit osteoporosis dapat dicegah dengan memaksimalkan massa tulang selama usia pertumbuhan, hindari faktor-faktor yang dapat menyebabkan osteoporosis, rajin berolahraga, menerapkan gaya hidup sehat, tidak merokok, tidak konsumsi alkohol, tidak diet yang rendah kalsium. Untuk yang sudah mendapati usia menopause dianjurkan untuk olahraga, mengkonsumsi makan dan minuman yang banyak mengandung kalsium. Massa tulang dapat diukur dengan keakuratan mencapai 88-99% menggunakan "Bone Densitometer". Untuk pengobatan osteoporosis, carilah pengobatan yang bertujuan untu meningkatkan massa tulang, konsumsi kalsium, vitamin D, hormon estrogen pengganti (untuk wanita), kalsitonin, kalsitriol dan sebagainya dengan anjuran dokter.

      Perbandingan kondisi tulang yang normal dengan osteoporosis
      Osteoporosis

        • Rheumatoid Arthritis. Rheumatoid arthritis adalah gangguan yang disebabkan oleh peradangan pada membran sinovial. Radang itu dapat meluas sampai ke kartilago artikular (kartilago yang melapisi perendian). Jika penyakit ini memburuk dapat menyebabkan kerusakan tulang, bahkan persendian dapat terlepas. Penyakit ini dapat menimbulkan rasa sakit yang sangat hebat, dan kerusakan yang dapat ditimbulkan bersifat permanen. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, dalam artian tidak dapat dikembalikan seperti sedia kala, pengobatan yang dilakukan biasanya cenderung untuk menghilangkan rasa sakit.

          Penderita Rheumatoid arthritis

          Penderita Rheumatoid arthritis

          • Kelainan Tulang Akibat Hormonal. Tulang tumbuh memanjang karena rangsangan dari hormon pertumbuhan seperti hormon tiroksin. Hormon Tiroksin akan merangsang metabolisme kalsium yang berakibat pada pertumbuhan memanjang ujung tulang pipa (epifiseal). Jika produsi hormon tersebut terganggu/kurang, maka akan memengaruhi pertumbuhan sehingga tulang tetap pendek. Keadaan ini menyebabkan pertumbuhan tinggi badan yang terhambat atau kerdil. Kelainan ini juga disebut sebagai kretinisme. Jika produksi hormon berlebihan, pemanjangan tulang juga akan tidak normal, sehingga tulang lebih panjang dari sewajarnya. Pemanjangan tulang yang tidak normal ini menyebabkan pertumbuhan raksasa atau yang disebut juga dengan gigantisme. Kelainan tulang akibat hormonal sulit di atasai dan tidak dapat disembuhkan.


          Kretinisme
          Gigantisme
          • Patah Tulang (Fraktura). Retak atau patah tulang dapat terjadi karena suatu benturan atau tekanan yang terlalu keras, selain penyebab tersebut, patah tulang dapat juga terjadi akibat kecelakaan. Tulang yang retak atau patah dapat sembuh kembali, karena tulang dapat membentuk jaringan baru untuk memerbaiki jaringan yang telah rusak. Oleh karena itu, penderita patah tulang, terutama jika usianya masih muda akan lebih cepat sembuh kembali, tetapi jika sambungan tulang yang patah tersebut tidak baik, maka bentuknya juga akan menjadi tidak sempurna dan terlihat cacat. Perlu penanganan yang tepat agar tulang yang patah dapat tersambung kembali dengan baik.

            Tipe-tipe Patah Tulang (Fraktura)
          • Penyakit Tulang Akibat Kebiasaan Posisi Duduk yang Salah. Posisi duduk yang salah dapat mengakibatkan pertumbuhan posisi tulang seorang mengalami kelainan. Kelainan tulang ini dapat terjadi karena kebiasaan posisi duduk yang salah. Contoh kelainan tersebut yaitu kifosis, lordosis, dan skoliosis. Kifosis adalah kelainan pada tulang belakang melengkung ke belakang, sehingga tubuh menjadi bungkuk. Lordosis merupakan kelainan pada tulang belakang bagian perut melengkung ke depan, sehingga bagian perut menjadi maju. Skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang melengkung ke arah samping, sehingga tubuh ikut menjadi melengkung ke samping. Penyakit ini dapat dicegah dengan cara membenarkan sikap duduk yang benar, agar pertumbuhan dan bentuk tulang tetap baik dan teratur.




          Komentar

          Entri Populer

          Zat Aditif Pengawet

          Pengawet Pengawet merupakan bahan yang sering digunakanuntuk mengawetkan makanan supaya dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Pengawet dapat menghambat mikroorganisme untuk menguraikan makanan sehingga tidak mudah membusuk dalam jangka waktu tertentu. Pengawet makanan ada dua jenis, yaitu pengawet alami dan pengawet sintetik. Pengawet alami dapat berupa gula dan garam. Sedangkan, beberapa jenis zat pengawet sintetik pada makanan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 1.6 Pemanfaatan Zat Pengawet Sintetik Nama Pengawet Sintetik Jenis Bahan Makanan Natrium nitrat Daging olahan Natrium nitrit Daging awetan dan kornet kalengan             Asam benzoat Minuman ringan dan kecap Asam propionate Roti Kalium benzoat Kecap dan saos sumber = http://catatandianakartinisyahnaputri.blogspot.com/2013/01/makalah-kimia-zat-aditif_8004.html

          Zat Aditif

          a. Pengertian zat aditif Secara umum, zat aditif makanan dapat dibagi menjadi dua yaitu : (a)     Aditif Sengaja yaitu aditif yang diberikan dengan sengaja dengan maksud dan tujuan tertentu, seperti untuk meningkatkan nilai gizi, cita rasa, mengendalikan keasaman dan kebasaan, memantapkan bentuk dan rupa, dan lain sebagainya. Dan kedua, (b)    Aditif Tidak Sengaja yaitu aditif yang terdapat dalam makanan dalam jumlah sangat kecil sebagai akibat dari proses pengolahan. Bila dilihat dari sumbernya, zat aditif dapat berasal dari sumber alamiah seperti lesitin, asam sitrat, dan lain-lain, dapat juga disintesis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa dengan bahan alamiah yang sejenis, baik susunan kimia, maupun sifat metabolismenya seperti karoten, asam askorbat, dan lain-lain. Pada umumnya bahan sintetis mempunyai kelebihan, yaitu lebih pekat, lebih stabil, dan lebih murah. Walaupun demikian ada kelemahannya yaitu sering terjadi ketidaksempurnaan p...

          Organ Pencernaan Utama

          Makanan diperlukan tubuh untuk memasok energy keseluruh tubuh. Makan diproses didalm tubuh melalui 4 tahap yaitu : ingesti, ( proses memasukkan makanan kedalam mulut ), digesti ( pencernaan ), absorpi ( penyerapan ), dan defekasi ( pengeluaran ). Pada saat masakan masuk kedalam mulut, proses pencernaan dimulai. Pencernaan merupakan proses memecah makanan menjad molekul kecil sehingga dapat diserap oleh tubuh melalui pembuluh darah. Selanjudnya, molekul makanan dari darah masuk kedalam sel melintasi membrane sel . molekul yang tidk digunakan dan tidak dibutuhkan oleh tubuh akan dikeluarkan dari tubuh melalui system ekskresi seperti keringat dan urine. Makanan yang tidak tercerna berupa fases akan dibuang melalui anus, proses ini disebut dengan defekas Pencernaan makan terbagi atas dua macam, yaitu : pencernaan mekanis dan pencernaan kimiawi. Pencernaan meknis terjadi ketika makanan dikunyah, dicampur dan diremas. Salah satu contohnya terjadi didalam mulut yaitu pada saat ma...