Langsung ke konten utama

Struktur dan Fungsi Jaringan pada Akar

Struktur Dan Fungsi Jaringan Akar


struktur-dan-fungsi-jaringan-akarDalam proses pengamatan sistem perakaran pada tumbuhan yang tergolong monokotil seperti halnya rumput-rumputan dan juga pada tumbuhan yang tergolong dikotil seperti halnya tanaman cabe. (baca juga : klasifikasi Echinodermata)
Coba amati apakah terdapat suatu perbedaan pada sistem perakaran yang ada pada kedua golongan tersebut? Jika dilihat dari bentuknya sudah pasti kedua golongan tumbuhan tersebut mempunyai suatu sistem perakaran yang sangat berbeda. (baca juga : perubahan lingkungan)
Pada akar tumbuhan yang tergolong monokotil terbentuk dari sistem akar serabut, sedangkan pada akar yang tergolong dikotil terbentuk dari sistem akar tunggang. Walaupun pada tumbuhan yang tergolong dikotil mempunyai akar tunggang, namun jika pada tumbuhan ini dilakukan pengembangbiakan menggunakan cara disetek atau pun dicangkok, maka pada tumbuhan tersebut tidak akan memiliki akar tunggang melainkan mempunyai akar serabut. Selain pada tumbuhan yang tergolong dikotil, pada tumbuhan gymnospermae (atau sering disebut sebagai tumbuhan berbiji terbuka) ternyata juga mempunyai sistem perakaran tunggang. (baca juga : pengertian antigen dan antibodi)
Secara morfologi (atau struktur luar) bagian akar terbentuk dari bagian rambut akar, bagian batang akar, bagian ujung akar, dan juga bagian tudung akar. Sedangkan jika dilihat secara anatomi (atau struktur dalam) akar terbentuk dari bagian epidermis, bagian korteks, bagian endodermis, dan juga bagian silinder pusat. (baca juga : pengertian genetika)

1. Morfologi (Struktur Luar Akar)

Morfologi (Struktur Luar Akar)Ukuran panjang yang terdapat pada akar biasanya bisa ditentukanoleh masing-masing jenis tumbuhan. Seperti contohnya tanaman apel mempunyai bentuk akar yang panjang. Selain itu ukuran panjang dari bagian akar bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal. (baca juga : organ penyusun sistem reproduksi)
Faktor eksternal yang dimaksud adalah panjang dari akar seperti halnya porositas tanah, ketersediaan air dan juga unsur-unsur hara di bagian dalam tanah, serta faktor kondisi kelembaban tanah. Contohnya pada tumbuhan yang terdapat di daerah gurun pasir mempunyai bentuk akar yang cukup panjang. (baca juga : pengertian fotosintesis)
Susunan dari morfologi akar yakni bagian batang akar, bagian ujung akar, bagian tudung akar, dan bagian rambut akar. Bagian pada ujung akar bisa dikatakan sebagai suatu bagian yang merupakan titik tumbuh akar. Bagian ini terbentuk atas jaringan meristem yang pada sel-sel dindingnya terlihat tipis dan melakukan pergerakan aktif membelah diri. (baca juga : ciri ciri Platyhelminthes)
Bagian ujung akar terlindungi oleh bagian yang bernama tudung akar (kalipatra). Bagian tudung akar mempunyai fungsi dalam upaya melindungi bagian akar itu sendiri terhadap suatu kerusakan yang bersifat mekanis dalam jangka waktu tertentu saat terjadi penembusan tanah. (baca juga : struktur tubuh bakteri)
Pada bagian akar juga ada bagian rambut-rambut akar yang bisa dikatakan mengalami perluasan pada permukaannya dari bagian sel-sel epidermis akar itu sendiri. Dengan adanya bagian rambut-rambut akar akan membuat memperluas daerah yang merupakan penyerap air dan juga mineral. Bagian ini biasanya hanya bisa tumbuh di dekat bagian ujung akar dan pada umumnya mempunyai ukuran yang relatif pendek. (baca juga : contoh tumbuhan monokotil dan dikotil)
Jika bagian akar mengalami pertumbuhan memanjang ke bagian dalam tanah, maka di bagian ujung akar yang kondisinya lebih muda akan terjadi pembentukan bagian dari rambut-rambut akar yang baru. Sedangkan bagian rambut akar yang kondisinya lebih tua maka akan mengalami proses penghancuran dan juga kematian. (baca juga : proses pencernaan makanan)

2. Anatomi (Struktur Dalam Akar)

Anatomi (Struktur Dalam Akar)Jika pada bagian akar pada tumbuhan yang tergolong dikotil atau pun monokotil dilakukan proses penyayatan secara melintang, lalu cobalah lakukan pengamatan di bagian bawah mikroskop, maka akan terlihat bagian-bagian dari luar ke bagian dalam, misalnya seperti epidermis, korteks, endodermis, dan stele (atau disebut sebagai silinder pusat). (baca juga : pengertian darah)
Epidermis akar (atau sering disebut sebagai kulit luar) adalah lapisan yang berada pada bagian paling luar dari akar.
Epidermis akar terbentuk dari bagian-bagian selapis sel yang susunannya tampat rapat. Bagian dinding sel epidermis berbentuk tipis dan juga mudah dilewati oleh air. Sel-sel epidermis sendiri akan mengalami modifikasi sehingga dapat membentuk bagian dari rambut-rambut akar. (baca juga : sintesis protein)
Korteks akar (atau sering disebut sebagai kulit pertama) yang tersusun atas beberapa bagian lapis sel yang mempunyai dinding yang tampak tipis. Pada bagian dalam korteks akan ada suatu ruang-ruang antar sel. Ruang antar sel ini mempunyai peran dalam upaya proses terjadinya pertukaran gas. Korteks mempunyai fungsi untuk tempat menyimpan cadangan-cadangan makanan. (baca juga : hama dan penyakit pada tumbuhan)
Endodermis akar tersusun atas selapis bagian sel yang berbentuk tebal. Sel-sel endodermis akan mempunyai bentuk dan susunan yang berbeda dengan bentuk dan juga susunan dari bagian sel-sel yang terdapat di sekelilingnya. Oleh sebab itu, maka batas pada korteks dengan endodermis akan tampak sangat jelas apabila dilakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop. (baca juga : proses terjadinya hujan asam)
Sebagian besar dari sel-sel endodermis sendiri mempunyai bagian-bagian yang serupa dengan pita dan mempunyai kandungan zat suberin. Endodermis mempunyai peran dalam melakukan pengaturan jalannya larutan
yang akan melewati proses penyerapan dari dalam tanah sehingga masuk ke daerah silinder pusat. (baca juga : pembelahan biner pada bakteri)
Stele akar (atau sering disebut sebagai silinder pusat) terdiri dari perisikel, xilem, dan juga floem. Definisi dari perisikel adalah lapisan yang berada di bagian paling luar dari silinder pusat yang mempunyai satu atau pun beberapa bagian lapisan dari sel. Perisikel mempunyai fungsi untuk mendukung pertumbuhan sekunder dan juga pertumbuhan dari akar ke bagian samping. Sedangkan bagian xilem dan juga floem adalah berkas pada bagian pembuluh angkut yang mempunyai letak di bagian sebelah dalam dari perisikel. (baca juga : macam macam jamur)
Fungsi Jaringan Akar
Walaupun pada tumbuhan monokotil dan juga pada tumbuhan dikotil mempunyai suatu sistem perakaran yang tentunya berbeda, namun memiliki fungsi akar yang sama. Bagian akar adalah organ yang ada pada tumbuhan yang mempunyai fungsi dengan penjelasan sebagai berikut : (baca juga : contoh tumbuhan gymnospermae)
  • Digunakan untuk melakukan proses penyerapan terhadap air dan juga unsur-unsur hara yang diambil dari bagian dalam tanah.
  • Digunakan untuk mendukung dan juga memperkuat berdirinya bagian tubuh tumbuhan.
  • Jika dilihat dari jenis tumbuhannya, akar mempunyai fungsi untuk alat bernafat, seperti contohnya pada tumbuhan bakau.
  • Sedangkan pada beberapa jenis tumbuhan lainnya, akar mempunyai fungsi untuk suatu tempat yang digunakan sebagai penyimpanan cadangan makanan dan juga sebagai alat perkembangbiakan secara vegetative.

sumber : https://dosenbiologi.com/tumbuhan/struktur-dan-fungsi-jaringan-akar

Komentar

Entri Populer

Zat Aditif Pengawet

Pengawet Pengawet merupakan bahan yang sering digunakanuntuk mengawetkan makanan supaya dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Pengawet dapat menghambat mikroorganisme untuk menguraikan makanan sehingga tidak mudah membusuk dalam jangka waktu tertentu. Pengawet makanan ada dua jenis, yaitu pengawet alami dan pengawet sintetik. Pengawet alami dapat berupa gula dan garam. Sedangkan, beberapa jenis zat pengawet sintetik pada makanan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 1.6 Pemanfaatan Zat Pengawet Sintetik Nama Pengawet Sintetik Jenis Bahan Makanan Natrium nitrat Daging olahan Natrium nitrit Daging awetan dan kornet kalengan             Asam benzoat Minuman ringan dan kecap Asam propionate Roti Kalium benzoat Kecap dan saos sumber = http://catatandianakartinisyahnaputri.blogspot.com/2013/01/makalah-kimia-zat-aditif_8004.html

Alat Optik Periskop

PERISKOP   Periskop adalah alat optik yang berfungsi untuk mengamati benda dalam jarak jauh atau berada dalam sudut tertentu. Bentuknya sederhana, yaitu berupa tabung yang dilengkapi dengan cermin/prisma pada ujung-ujungnya. Prisma ini akan memantulkan cahaya yang datar sejajar padanya, kemudian diatur sedemikian rupa sehingga membentuk sudut 45 derajat terhadap sumbu tabung.   Periskop digunakan pada tank dan kapal selam. Para  navigator  kapal di kapal selam memanfaatkan periskop untuk mengamati gerak-gerik yang terjadi di permukaan laut. Ketika kita melihat ujung bawah,cahaya sejajar masuk lewat ujung atas mengenai cermin, oleh cermin akan dipantulkan membentuk sudut 45 derajat ke cermin bawah yang juga membentuk 45 derajat. Sinar-sinar pantul sejajartadi akan dipantulkan kembali ke mata kita yang melihat dari ujung bawah sehingga kamu dapat melihat benda-benda yang berada di ujung atas.  Prinsip kerja Periskop: Cahaya dari benda akan masuk secara horiz

Gerak Hewan di Udara

Beberapa jenis hewan misalnya burung, dapat terbang di udara dengan cara yang unik. Tubuh hewan hewan tersebut memiliki gaya angkat yang besar untuk mengimbangi gaya gravitasi. Salah satu upaya untuk memperbesar gaya angkat yaitu menggunakan sayap. Burung tebang dengan cara mengepakkan sayap. Burung mengepakkan sayapnya dari atas ke bawah untuk menimbulkan gerakan mengangkat dan mendorong tubuhnya di udara. Prinsip cara terbang burung tersebut diterapkan pada pesawat terbang, khususnya pada pesawat terbang bersayap bentuk  airfoil Sayap burung memiliki susunan kerangka ringan, tulang dada kuat dan otot yang kuat. Bentuk sayap  airfoil membuat udara mengalir pada bagian atas sayap lebih cepat daripada bagian bawah. Dorongan ke bawah tersebut akan menghasilkan gaya yang berlawanan arah sehinggan burung akan terangkat ke atas. Lihat gambar disamping itu adalah alat alat pernapasan burung. Pelajari lebih lanjut dibawah ini : Lubang hidung  Lubang hidung dibagi 2 yaitu luba