Menurut Kus Irianto (2008), mekanisme terjadinya pernapasan terbagi dua yaitu:
- Inspirasi
Sebelum menarik napas / inspirasi kedudukan diafragma melengkung ke arah rongga dada, dan otot-otot dalam keadaan mengendur. Bila otot diafragma berkontraksi, maka diafragma akan mendatar. Pada waktu inspirasi maksimum, otot antar tulang rusuk berkontraksi sehingga tulang rusuk terangkat. Keadaan ini menambah besarnya rongga dada. Mendatarnya diafragma dan terangkatnya tulang rusuk, menyebabkan rongga dada bertambah besar, diikuti mengembangnya paru-paru, sehingga udara luar melalui hidung, melalui batang tenggorok (bronkus), kemudian masuk ke paru-paru. - Ekspirasi
Ekspirasi merupakan proses pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot untuk menurunkan intratorakal. Proses ekspirasi terjadi apabila otot antar tulang rusuk dan otot diafragma mengendur, maka diafragma akan melengkung ke arah rongga dada lagi, dan tulang rusuk akan kembali ke posisi semula. Kedua hal tersebut menyebabkan rongga dada mengecil, sehingga udara dalam paru-paru terdorong ke luar. Inilah yang disebut mekanisme ekspirasi.

Gambar Mekanisme Inspirasi dan Ekspirasi
Ada dua mekanisme pernapasan yang terjadi secara bersamaan, yaitu:
Pernapasan Dada
Pernapasan dada dimulai dari kontraksi yang terjadi pada otot antar tulang rusuk yang menyebabkan dada terangkat dan rongga dada membesar. Karena rongga dada membesar, tekanan udara di dalam dada lebih kecil daripada tekanan udara luar, sehingga udara luar masuk ke dalam rongga dada dan diteruskan menuju paru-paru. Oksigen dalam udara tersebut akan diikat oleh hemoglobin darah yang banyak terdapat di alveolus paru-paru, sehingga terjadi inspirasi.
Setelahnya, relaksasi terjadi pada otot antar tulang rusuk yang menyebabkan tulang-tulang rusuk turun sehingga rongga dada mengecil. Karena mengecilnya rongga dada, volume paru-paru juga mengecil sehingga tekanannya menjadi lebih besar daripada tekanan udara luar. Karena itu, udara pun keluar dari paru-paru pada proses ekspirasi.
Pernapasan Perut
Pernapasan perut terjadi karena adanya kontraksi dan relaksasi pada diafragma. Diafragma mendatar saat ototnya mengalami kontraksi. Hal ini menyebabkan rongga dada membesar dan tekanannya lebih kecil daripada tekanan udara luar. Pada saat ini, terjadi inspirasi.
Kemudian, diafragma akan naik saat ototnya mengalami relaksasi. Hal ini berpengaruh pada mengecilnya rongga dada dan paru-paru yang menyebabkan tekanan menjadi lebih besar daripada tekanan udara luar. Pada saat ini, terjadi ekspirasi
SUMBER:
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/belajar-saluran-dan-mekanisme-dalam-sistem-pernapasan/
https://www.dictio.id/t/bagaimana-mekanisme-pernapasan-pada-manusia/13786/2
Komentar
Posting Komentar