Cepat rambat bunyi dapat diukur dengan metode resonansi. Mengukur cepat rambat gelombang bunyi dapat dilakukan dengan metode resonansi pada tabung resonator (kolom udara). Pengukuran menggunakan peralatan yang terdiri atas tabung kaca yang panjangnya 1 meter, sebuah slang karet/plastik, jerigen (tempat air) dan garputala.
Mengukur Cepat Rambat Bunyi
Percobaan resonansi untuk mengukur cepat rambat bunyi
Resonansi I jika :
L1 = atau λ = 4 L1
Resonansi II jika :
L2 = atau λ = L2
Resonansi ke III jika :
L3 = λ atau λ = L3
Atau λ dapat dicari dengan
λ= 2 (L2 – L1) = (L3 – L1)
Bagaimana prinsip kerja alat ini? Mula-mula diatur sedemikian, permukaan air tepat memenuhi pipa dengan jalan menurunkan jerigen. Sebuah garputala digetarkan dengan cara dipukul menggunakan pemukul dari karet dan diletakkan di atas bibir tabung kaca, tetapi tidak menyentuh bibir tabung dan secara perlahan-lahan tempat air kita turunkan. Lama-kelamaan akan terdengar bunyi yang makin lama makin keras dan akhirnya terdengar paling keras yang pertama. Jika jerigen terus kita turunkan perlahan-lahan (dengan garputala masih bergetar dengan jalan setiap berhenti dipukul lagi), maka bunyi akan melemah dan tak terdengar, tetapi semakin lama akan terdengar makin keras kembali. Apa yang menyebabkan terdengar bunyi keras tersebut?
Gelombang yang dihasilkan garputala tersebut merambat pada kolom udara dalam tabung dan mengenai permukaan air dalam tabung, kemudian dipantulkan kembali ke atas. Kedua gelombang ini akan saling berinterferensi. Apabila kedua gelombang bertemu pada fase yang sama akan terjadi interferensi yang saling memperkuat, sehingga pada saat itu pada kolom udara timbul gelombang stasioner dan frekuensi getaran udara sama dengan frekuensi garputala. Peristiwa inilah yang disebut resonansi. Sebagai akibat resonansi inilah terdengar bunyi yang keras. Resonansi pertama terjadi jika panjang kolom udara sebesar , peristiwa resonansi kedua terjadi jika panjang kolom udara , ketiga jika dan seterusnya. Dengan mengukur panjang kolom udara saat terjadi resonansi, maka panjang gelombang bunyi dapat dihitung.
Persamaan Matematis Cepat Rambat Bunyi
Oleh karena itu, cepat rambat gelombang bunyi dapat dicari dengan persamaan :
v = f × λ
dengan :
λ = panjang gelombang bunyi (m)
f = frekuensi garputala (Hz)
v = cepat rambat gelombang bunyi (m/s)
Contoh soal :
1. Jika cepat rambat bunyi 320 m/s, tentukan frekuensi dan periode gelombang bunyi jika panjang gelombang 10 meter.
diketahui :
ν = 320 m/s
λ = 10 m
ditanya
a. f. . . ?
b. T . . . ?
jawab :
a. V = λ x f
f= V / λ
f= 320/10
f= 32Hz
b. V = λ / T
T = λ / V
T = 10/320
T = 1/32 sekon
2. Sebuah kapal akan mengukur kedalaman laut menggunakan perangkat suara. Jika bunyi ditembakkan ke dasar laut, bunyi pantul diterima setelah 4 detik. Tentukan kedalaman laut tersebut jika cepat rambat bunyi 2000 m/s
Diketahui :
t= 4 s
V = 2000 m/s
Ditanya :
S . . . ?
Jawab :
S = ½ v t
S = ½ (2000.4)
S = ½ (8000)
S = 4000 m
1. Jika cepat rambat bunyi 320 m/s, tentukan frekuensi dan periode gelombang bunyi jika panjang gelombang 10 meter.
diketahui :
ν = 320 m/s
λ = 10 m
ditanya
a. f. . . ?
b. T . . . ?
jawab :
a. V = λ x f
f= V / λ
f= 320/10
f= 32Hz
b. V = λ / T
T = λ / V
T = 10/320
T = 1/32 sekon
2. Sebuah kapal akan mengukur kedalaman laut menggunakan perangkat suara. Jika bunyi ditembakkan ke dasar laut, bunyi pantul diterima setelah 4 detik. Tentukan kedalaman laut tersebut jika cepat rambat bunyi 2000 m/s
Diketahui :
t= 4 s
V = 2000 m/s
Ditanya :
S . . . ?
Jawab :
S = ½ v t
S = ½ (2000.4)
S = ½ (8000)
S = 4000 m
SUMBER=
http://fisikazone.com/cepat-rambat-bunyi/http://www.informasi-pendidikan.com/2014/12/cepat-rambat-bunyi.html
Komentar
Posting Komentar