Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Zat Aditif Pengemulsi

Pengemulsi zat pengemulsi atau  emulsifier adalah  zat yang berfungsi menjaga kestabilan emulsi minyak dan air. Emulsifier banyak digunakan pada biskuit, roti, makanan ekstrusi, cereal sarapan, cake, soft drink, permen karet, makanan beku, es krim, kentang kering, pelapis coklat, margarin, topping powder, karamel, dan makanan lainnya. Jenis-jenis emulsifier              Secara umum  Emulsifier  dibedakan menjadi dua, yaitu 1) Emulsifier Alami dan 2) Emulsifier Buatan. 1.     Emulsifier Alami Pengemulsi alami dibuat dari bahan-bahan yang berasal dari alam, misalnya : •          Telur (Kuning Telur dan Putih Telur) •          Gelatin •          Kedelai •          Tepung Kanji •          Susu Bubuk 2.     Emulsifier Buatan Di samping Emulsifier alami,  telah  dibuat emulsifier buatan yang terdiri dari monogliserida, misalnya gliseril monostearat. Radikal asam stearat merupakan gugus nonpolar, sedangkan bagian sisa dari molekul, terutama dua gugus hidroks

Zat Aditif Pengental

Pengental     Pengental adalah Pengentalan merupakan proses untuk menghilangkan sebagian air pada produk pangan cair. Tujuan pengentalan adalah mengurangi sejumlah air sehingga menurunkan volume produk. Dengan turunnya volume produk pangan ini, maka akan memudahkan transportasi dan penyimpanan. Pengental merupakan  bahan tambahan makanan yang dapat membantu terbentuknya terbentuknya atau memantapkan sistem dispersi yang homogen pada makanan. Bahan tambahan makanan ini biasanya ditambahkan pada makanan yang mengandung air dan minyak, misalnya saus selada, margarine dan es krim. Pengentalan dilakukan dengan menaikkan suhu produk sampai titik didihnya dengan lama tertentu. Untuk produk pangan yang sensitive terhadap panas, maka pengentalan dapat dilakukan dengan tekanan vakum. Contoh nya adalah polysorbat biasa digunakan sebagai pengemulsi pada pembuatan es krim dan kue. Pektin biasa digunakan sebagai pengental pada jamu, jeli, marmalad, minuman ringan dan es krim. Gelatin biasa diguna

Zat Aditif Pemberi Aroma

Pemberi Aroma Pemberi aroma  adalah zat yang dapat memberikan aroma tertentu pada makanan atau minuman, sehingga dapat membangkitkan selera konsumen. Penambahan zat pemberi aroma menyebabkan makanan memiliki daya tarik untuk dinikmati. Zat pemberi aroma yang berasal dari bahan segar atau ekstrak dari bahan alami, misalnya minyak atsiri dan vanili. Pemberi aroma yang merupakan senyawa sintetik, misalnya: amil asetat mempunyai cita rasa seperti pisang ambon, amil kaproat (aroma apel), etil butirat (aroma nanas), vanilin (aroma vanili), dan metil antranilat (aroma buah anggur). Jeli merupakan salah satu contoh makanan yang menggunakan zat pemberi aroma. https://mafia.mafiaol.com/2012/11/bahan-penyedap-dan-pemberi-aroma-pada.html

Dampak Penggunaan Zat Adiktif bagi Kesehatan

Dampak Positif Penggunaan Narkoba Berdasarkan para ahli kesehatan, narkoba adalah senyawa-senyawa psikotropika yang sering dipakai untuk membius pasien ketik akan dioperasi atau obat-obat untuk penyakit tertentu. Ganja Tumbuhan gana telah dikenal manusia sejak zaman dahulu dan dipakai sebagai bahan pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber minyak. Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhny dilarang. Di beberapa negara lain, penanaman ganja diperbolehkan karena kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah varietas yang ditanam harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali. Sebelum ada larangan ketat pada penanaman ganja, di Indonesia khususnya di wilayah Aceh daun ganja menjadi komponen sayur dan umum disajikan. Tanaman ini ditemukan hampir setiap negara yang beriklik tropis. Bahkan sebagian negara beriklim dingin pun telah mulai membudidayakannya dalam rumah kaca. Morfin Morfin

Zat Aditif Pemanis

Pemanis Pemanis adalah zat yang ditambahkan kepada makanan atau minuman sehingga menimbulkan rasa manis. Bahan pemanis ini terdiri dari dua jenis, yaitu pemanis alami danpemanis buatan. Pemanis alami disebut sukrosa yang dapat diperoleh dari olahan gula tebu, gula aren, dan gula merah. Sedangkan, pemanis sintetik berupa zat kimia yang dapat ditambahkan kepada makanan untuk menimbulkan rasa manis pada makanan. Beberapa jenis pemanis sintetik yang terdapat pada makanan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 1.7 Pemanfaatan Zat Pemanis Sintetik Nama Pemanis Sintetik Jenis Bahan Makanan Sakarin Permen dan es krim Siklamat Permen dan minuman ringan Sorbitol Kismis dan jeli sumber = http://catatandianakartinisyahnaputri.blogspot.com/2013/01/makalah-kimia-zat-aditif_8004.html

Zat Aditif Pengawet

Pengawet Pengawet merupakan bahan yang sering digunakanuntuk mengawetkan makanan supaya dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Pengawet dapat menghambat mikroorganisme untuk menguraikan makanan sehingga tidak mudah membusuk dalam jangka waktu tertentu. Pengawet makanan ada dua jenis, yaitu pengawet alami dan pengawet sintetik. Pengawet alami dapat berupa gula dan garam. Sedangkan, beberapa jenis zat pengawet sintetik pada makanan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 1.6 Pemanfaatan Zat Pengawet Sintetik Nama Pengawet Sintetik Jenis Bahan Makanan Natrium nitrat Daging olahan Natrium nitrit Daging awetan dan kornet kalengan             Asam benzoat Minuman ringan dan kecap Asam propionate Roti Kalium benzoat Kecap dan saos sumber = http://catatandianakartinisyahnaputri.blogspot.com/2013/01/makalah-kimia-zat-aditif_8004.html

Zat Aditif Penyedap

   Penyedap Rasa dan Aroma serta Penguat Rasa Pemberian penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa pada makanan dapat memberikan aroma dan mempertegas rasa pada makanan. Penyedap rasa ada yang bersifat alamiah dan sintetik. Penyedap rasa alami diperoleh dari berbagai tanaman rempah - rempah, seperti kayu manis, serai, ketumbar, jahe, merica, lada, pala, dan daun salam. Penyedap rasa sintetik yang sering digunakan adalah Monosodium Glutamat (MSG) yang biasanya lebih dikenal dengan nama vetsin. Penggunaan MSG masih aman untuk dikonsumsi. Tapi, jika kita mengkonsumsinya secara berlebihan, maka dapat menimbulkan penyakit  ChineseRestaurant Syndrome  yang dapat menyebabkan tubuh mudah lelah, pusing kepala, atau sesak napas. Beberapa penyedap rasa lainnya yang sering digunakan dapat dilihat pada tabel berikut ini.          Pemanfaatan Zat Penyedap Sintetik Nama Penyedap Sintetik Jenis Bahan Makanan Isoamil valerat Rasa apel Isoamil asetat Rasa pisang Isobu

Zat Aditif Pewarna

  Pewarna Pewarna merupakan zat yang dapat memberi warna pada makanan dan memberikan tampilan yang menarik dalam penyajiannya.  Kecenderungan manusia menyukai makanan dengan tampilan yang menarik menyebabkan banyak orang menggunakan zat aditif sebagai pewarna makanan. Namun, terkadang ada orang yang menggunakan pewarna yang berbahaya sebagai campuran makanan. Ada dua jenis pewarna yang digunakan sebagai campuran makanan, yaitu pewarna alami dan pewarna sintetik. a.          Pewarna Alami Pewarna alami dapat diperoleh dari ekstrak tumbuh - tumbuhan. Pewarna alami cenderung lebih aman untuk dikonsumsi karena tidak melalui proses kimiawi. Beberapa jenis pewarna alami yang sering digunakan sebagai campuran makanan dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel 1.2 Pemanfaatan Zat Pewarna Alami Nama Pewarna Alami Jenis Bahan Makanan Beta-karoten (kuning) Keju dan kacang kapri ( kalengan ) Kloroļ¬l (hijau) Jeli Karamel (cokelat hitam) Jem dan jamur (k